Senin, 19 Juli 2010

Kemunafikan Diri Atas Neraka Mimpi

Malam seperti neraka diatas penderitaan gue tentunya. Pagi pagi buta mulai dari jam 2 sampe sekarang, gue OL semalem suntuk. Muntah yang gue tahan tahan seketika menguak lebar. Pertahanan lambung yang angkuh mulai memudar seiring waktu. Malam ini, temen gue nginap di kos. Bermodalkan baju dan beberapa tugas menjadikan gue pagi ini seperti Babi bengkak kebelet ngesot. Oh God.
Mata yang kadung membengkak, perut yang rada melilit menyempurnakan penderitaan yang gue alami. Postingan terlebay ini sebagai ajang protes. Badan gue seketika jadi encok dan pegelinu. Tanpa rasa bersalah, dikala gue asyik dalam buaian mimpi indah, dengan seenaknya ia jontorkan tubuh gajahnya ke arah gue. Arghh....
Kalo diperkirakan beratnya 4 kali lipat dibanding berat gue. Kebayang gak sih loe? tulang gue yang imut seketika remuk dihimpit gajah?

Damn!
Seandainya nyokap ada disini, mungkin gue bakal nangis darah meminta-minta supaya gue cepet di pulangin.
Hhh...
Nasi sudah jadi bubur, kemolekan hati gue tiba2 berubah jadi garing.

Iman oh iman.... bersabarlah.
Mata oh mata... bertahanlah.
Malam oh malam... kaburlah.
Ku tunggu pagi yang menjelang.
Berharap Tuhan memutarbalikkan waktu.
Harapan menagih mimpi jadi sia sia.

Jakarta oh jakarta... sambut aku dengan makanan dan kenyamananmu.
Perbaikan gizi mengharuskan gue pulang.
Menyambut masa depan yang gemilang.
Tak sadar badan jadi kering kerontang.
Oh begadang begadang....


Sepasang Cinta Mini di Tepi Jalan

Jalan jalan sore ternyata seru juga yak. Apalagi disambut pemandangan indah yang aduhai di pinggir jalan. Gak sengaja, mata gue tertumpu di satu titik romantika dunia. Hmm... Akhir akhir ini kadar mood cinta gue lagi bertambah, semua yang gue pandang seketika berubah jadi indah.
Dua pasang anak kecil tengah bermain. Tiba tiba, si cowok tersungkur. Sambil menangis, ia duduk di tepi jalanan. Cewek yang kebetulan tengah asyik mengejar bola, langsung menghampiri si cowok. Sambil mengusap air mata si cowok, si cewek malah mengatakan "kamu jangan nangis dong, ini aku bagi coklatku untuk kamu".
Ya ampun...
Sumpah so sweet banget dah.
Jujur melihat pemandangan tadi, ada rasa iri muncul dari lubuk hati gue yang terdalam. Terbesit keinginan untuk menjadi salah satu dari mereka, ingin rasanya menghilangkan hati yang tengah hampa dilanda oleh cinta tapi tetep gak bisa.
Dengan keukeuh gue balik pulang, meratapi nasib percintaan yang gagal total.
Hmm...
Ada satu pertanyaan yang belom gue jawab sampai sekarang. Dari seorang teman, "lu pernah jatuh cinta gak?"
Jujur, baru kali ini lah gue jatuh cinta. Tapi kandas di tengah pengajian. hehehe...
Cinta itu emang fitrah, tapi mustahil.
Dalam sujud dan do'a gue hanya bisa meminta satu hal.
"Seandainya ia memang jodohku maka jauhkanlah, biarkan kami bertemu diwaktu yang tepat.
Jangan biarkan setan mengusik keimanan, membuat kami saling menjauh. Biarkan waktu yang menentukan".

Hmm.... berbicara tentang jodoh, gue tetep yakin akan satu hal.
Hawa diciptakan dari tulang rusuk adam sebagai penggerak iman dan penjaga hati. Merekalah sepasang makhluk Tuhan yang akan menjadi khalifah. Wanita yang solehah hanya di peruntukkan pria soleh. Subhanalloh...
Mengharapkan sesuatu yang mustahil memang tidak pantas, dan kini aku bertanya pada Tuhan,
"Bolehkah aku jatuh cinta?"