Lagi lagi masalah cinta. Emang deh gue anak galau. :(
Susah ya suka sama orang yang gak peduli dengan kita. Gue aja ngerasain kok.
Mungkin bisa dibilang ngegantung banget. Gue digantung seakan2 beban antara kiri kanan sama rata.
Antara disukai sama enggak.
Gini nih efek kadar kegeeran akut, speechless kan?
Well, gue ngapain coba mikirin orang yang mungkin gak mikirin gue?
mubazir banget.
Terkadang gue sebel sendiri sama diri gue, cinta itu untuk apa coba?
Gak pantes banget gue ngerasain hal itu sekarang. Mubazir banget deh.
Hmm.. boleh dibilang gak penting.
:(
Lagian gue kok bisa2nya suka sama orang yang gak suka gue.
Mubazir toh?
Iyalah.
Bertepuk sebelah tangan. Always!
Sampah!
Mubazir!
Selasa, 22 Februari 2011
Pesan Untuk Aparat Pemerintah Negara
Bapak2 yang saya muliakan, sebenernya tulisan saya ini gak penting. Cuma ingin share to share aja sih.
Jujur ya pak, saya udah kelelahan dengan mendengar masalah negara yang makin menumpuk gak jelas. Begitupun yang lainnya. Saya yakin deh, diantara suluruh rakyat Indonesia, 50% itu gak ada yang peduli dengan kebijakan yang kalian buat.
Bukan karena kami apatis, tapi kami tidak tau, apa yang sebenarnya terjadi didalam roda pemerintahan negara kita?
Dan juga, kita2 males dengerin kalian bercuap2 tapi tidak melakukan sesuatu yang membuat kami bangga sebagai pemimpin. Malah kita2 pada bangga dengan aksi mahasiswa yang bisa mengkritik kebijakan kalian (walaupun hanya dengan suara kecil).
Sebenernya tujuan kalian menjadi pemimpin negara kami untuk apa sih?
Kekuasaan kah?
Jabatan? Uang?
Penting gak sih semua itu?
menurutku menjadi pemimpin itu ya untuk menjadi pembantu. Bukan utk berkuasa. Jabatan hanya amanah (gak perlu diperebutkanlah).
Berkaca dari roda kepemerintahan sekarang (bukannya menjudge/menjatuhkan ataupun mengkritik), kalian (menurutku) terlalu bernafsu utk berkuasa dan mendapatkan jabatan. Padahal yang harus kalian lakukan adalah "membangun negara" bukan utk berkuasa.
Saya bukan orang politik, saya bukan orang pintar, tapi ingatlah. Saya adalah bagian dari rakyat Indonesia yang peduli dengan nasib negara dan saya sebagai salah satu rakyat berhak untuk marah2 kepada kalian.
Merugilah orang-orang yang menjadi pemimpin tapi tujuannya hanya untuk memperoleh kekuasaan dan jabatan, walaupun kalian mempunyai misi dan bercuap cuap "kami ingin menyejahterakan rakyat". Ucapan kalian mah basi. Kita2 udah pegel denger janji kosong.
Kami tidak tau apa yang kalian lakukan disana. Kami kebingungan dengan kinerja kalian, dan kami gak akan peduli lagi. Kalian mau buat kebijakan tentang korupsi kek, ato apa kek, ya terserah. Wong itu kebijakan untuk kalian kok. Bukan untuk kami. Mana ada rakyat yang korupsi.
Tapi tolong dong, inget "Pemerintah itu hanya pembantu rakyat! Kami rakyat secara hak adalah penguasa negara. Bukan kalian. Kalian itu cuma dimintai tolong untuk membangun negara ini dengan baik. Bukan malah cari kekuasaan dan jabatan. Inget yo pak, jabatan itu amanah".
Lebih baik, jika kalian tidak mampu mengemban amanah, yasudah mundur saja.
Beri kesempatan pada yang lain untuk membangun negara ini. Itu lebih baik daripada menambah dosa.
Matur nuwun sudah mendengar amarahan saya dan rakyat.
Semoga bapak2 tidak termasuk golongan yang menjadi pemimpin tapi berambisi untuk menjadi penguasa.
Saya minta maaf karena ucapan saya sedikit kasar. Tapi ingatlah, semua yang saya lakukan bukan untuk saya sendiri, tapi rakyat Indonesia dan juga bapak2 sekalian. Kalian yang menjadi khalifah, kalian yang menjadi panutan kami.
Buktikan pada kami, bahwa kalian pantas menjadi pemimpin kami
Jujur ya pak, saya udah kelelahan dengan mendengar masalah negara yang makin menumpuk gak jelas. Begitupun yang lainnya. Saya yakin deh, diantara suluruh rakyat Indonesia, 50% itu gak ada yang peduli dengan kebijakan yang kalian buat.
Bukan karena kami apatis, tapi kami tidak tau, apa yang sebenarnya terjadi didalam roda pemerintahan negara kita?
Dan juga, kita2 males dengerin kalian bercuap2 tapi tidak melakukan sesuatu yang membuat kami bangga sebagai pemimpin. Malah kita2 pada bangga dengan aksi mahasiswa yang bisa mengkritik kebijakan kalian (walaupun hanya dengan suara kecil).
Sebenernya tujuan kalian menjadi pemimpin negara kami untuk apa sih?
Kekuasaan kah?
Jabatan? Uang?
Penting gak sih semua itu?
menurutku menjadi pemimpin itu ya untuk menjadi pembantu. Bukan utk berkuasa. Jabatan hanya amanah (gak perlu diperebutkanlah).
Berkaca dari roda kepemerintahan sekarang (bukannya menjudge/menjatuhkan ataupun mengkritik), kalian (menurutku) terlalu bernafsu utk berkuasa dan mendapatkan jabatan. Padahal yang harus kalian lakukan adalah "membangun negara" bukan utk berkuasa.
Saya bukan orang politik, saya bukan orang pintar, tapi ingatlah. Saya adalah bagian dari rakyat Indonesia yang peduli dengan nasib negara dan saya sebagai salah satu rakyat berhak untuk marah2 kepada kalian.
Merugilah orang-orang yang menjadi pemimpin tapi tujuannya hanya untuk memperoleh kekuasaan dan jabatan, walaupun kalian mempunyai misi dan bercuap cuap "kami ingin menyejahterakan rakyat". Ucapan kalian mah basi. Kita2 udah pegel denger janji kosong.
Kami tidak tau apa yang kalian lakukan disana. Kami kebingungan dengan kinerja kalian, dan kami gak akan peduli lagi. Kalian mau buat kebijakan tentang korupsi kek, ato apa kek, ya terserah. Wong itu kebijakan untuk kalian kok. Bukan untuk kami. Mana ada rakyat yang korupsi.
Tapi tolong dong, inget "Pemerintah itu hanya pembantu rakyat! Kami rakyat secara hak adalah penguasa negara. Bukan kalian. Kalian itu cuma dimintai tolong untuk membangun negara ini dengan baik. Bukan malah cari kekuasaan dan jabatan. Inget yo pak, jabatan itu amanah".
Lebih baik, jika kalian tidak mampu mengemban amanah, yasudah mundur saja.
Beri kesempatan pada yang lain untuk membangun negara ini. Itu lebih baik daripada menambah dosa.
Matur nuwun sudah mendengar amarahan saya dan rakyat.
Semoga bapak2 tidak termasuk golongan yang menjadi pemimpin tapi berambisi untuk menjadi penguasa.
Saya minta maaf karena ucapan saya sedikit kasar. Tapi ingatlah, semua yang saya lakukan bukan untuk saya sendiri, tapi rakyat Indonesia dan juga bapak2 sekalian. Kalian yang menjadi khalifah, kalian yang menjadi panutan kami.
Buktikan pada kami, bahwa kalian pantas menjadi pemimpin kami
Langganan:
Postingan (Atom)