Rabu, 28 Juli 2010

WAKIL RAKYAT? Jadi keder

Tawa gue yang rada renyah dan gurih menggema gara gara ngeliat anggota dewan sikapnya sama kaya' mahasiswa. Bolos rapat, maunya makan tidur doank. Tak ayal dunia perpolitikan bangsa kita disamakan seperti dunia politik mahasiswa yang konon hanya sebuah permainan dan pembelajaran.
Sikap yang aktif ketika pemilihan caleg, namun ketika menang dan telah menjadi anggota dewan, sekarang memilih beringsut pergi menuju dapur menikmati gaji yang tertimbun.
Ancaman pengurangan gaji 20 hingga 40 juta tak lagi dihiraukan. Gemilau harta dan jabatan yang selalu jadi kesempatan memperkaya diri emang asik. Apalagi tunjangan harta yang makin melunjak, gilaaaa... gak munafik, gue juga mau kalee...
Seandainya gue dikasih jabatan dan harta yang menggila, gak munafik laaa, dari lubuk hati yang terdalam gue mau. Jabatan tinggi, eksis, fasilitas mobil pribadi sampe rumah merupakan keajaiban dunia pertama untuk gue, haha.. Bego amat dah kalo gue tolak. Tapi jika berbicara tentang tanggungjawab yang memang setimpal dengan fasilitas, niat gue jadi keder. Takut takut gue makan gaji buta. Haramnya ngalir ke darah, penyesalan sampe tujuh turunan pun gak bakal ilang ilang.
Gue sering nyesel ketika menerima amanah di kampus buat masuk organisasi ato kepanitiaan. Seringkali gue lalai, apalagi organisasi urutan kesekian bagi gue setelah akademik, les bahasa, blogger, fesbuk, ...(loh?loh? ngaco ah).
Organisasi dan kepanitiaan menyita waktu untuk bersenang senang, hmm.. wajar aja badan gue makin kering saking aktifnya.
Mungkin tahun depan semua jabatan gue lepas. Gak tau nih jadi apa enggak, setelah pertimbangan yang matang, gue mau mundur. waktu les gue jadi tersita. bahkan, kuliah gue sering bolos. hmm.. baiklaa... gue mundur di periode berikutnya.
bismillah.... semoga gak sia sia. amin