Terkadang umat manusia jarang bersyukur terhadap apa yang ia dapat selama di dunia. Padahal semua nikmat yang kita peroleh itu hanyalah titipan. Nikmat harta, kedudukan, bertubuh yang wah banget, dan sebagainya. Dari sekian banyak nikmat tersebut ada lowh nikmat yang sangat berarti bagi kehidupan, yakni udara. Tanpa adanya udara, manusia tak akan ada.
Banyak diantara kita yang jarang bersyukur terhadap apa yang kita miliki. Bahkan banyak yang lebih sering mengeluh tentang kekurangan yang mereka miliki.
Saya sebagai umat manusai yang serba kekurangan pun pernah mengeluh, bahkan sering sekali. Tapi saya bersyukur terhadap kekurangan yang saya miliki. Bahkan saya menyatakan bahwa kekurangan adalah sebuah kelebihan yang amat dahsyat.
Ok.... saya akan menjabarkan kekurangan pada diri saya
1. dari dulu saya termasuk anak yang penyakitan. Nah... itulah awal kebahagiaan yang saya rasakan. Dengan penyakit yang saya miliki, saya berusaha untuk selalu bersyukur. Tapi jujur saya katakan, enak lowh jadi orang sakit. Selalu dimanja oleh ortu, saudara, bahkan orang lain. Bahkan ketika saya sakit, apa yang saya inginkan pasti dapat. Coba kalo saya tidak sakit, boro-boro minta dibeliin ini itu, minta digendong aja susahnya minta ampun. Enak kan kalo sakit???
2. Sejak penyakit ini meronggoti tubuh saya hingga sekarang, tubuh saya tidak bisa berkembang dengan baik layaknya teman-teman saya yang lain. Yah seperti berat badan gak pernah naik2. Tapi selebihnya normal tuh, dan saat ini, saya malah semakin sehat wal afiat. Alhamdulillah..... Banyak orang bahkan dokter berpikir bahwa saya kurang gizi. Jelas saja saya tidak terima. Umumnya orang yang kekurangan gizi, memiliki tubuh yang kurus, perut buncit, Hb rendah, sistem otak berjalan dengan abnormal alias memiliki IQ dibawah rata2, dsb. Jujur, saya memang bertubuh kecil, kurus, tapi perut saya tidak buncit, Hb saya normal, pokoknya semuanya normal. Dan IQ saya juga bisa dikatakan diatas rata2. Yah walaupun saya rada2 pemalas, tetap aja saya normal. Dulu ketika SD, saya bercita-cita menjadi seorang dokter. Tujuan saya hanya satu, saya ingin melakukan penelitian dan menunjukkan bahwa saya itu tidak kurang gizi. Ternyata semua yang pikirkan itu memang benar. Setelah konsultasi dengan beberapa orang dokter, mereka menyatakan bahwa saya bertubuh kecil bukan karena kurang gizi, tapi akibat faktor keturunan dan dampak dari operasi yang pernah dilakukan.
3. Saya bangga dan bersyukur memiliki tubuh kecil. Alasannya, dulu saya sering digodain cowok2. Saya akui tampang saya yah... lumayanlah. Bahkan, banyak yang bilang (nie temen cowok lowh yang ngomong), kalo tubuh saya normal layaknya remaja cewek, mereka malah mau ngantri jadi cowok saya. Jelas aja saya tetap ngotot mempertahankan tubuh mungil saya ketika ortu ngomel2 berat saya gak naik2 ya karena itu. Saya gak mau dikejer2 cowok. Bahkan dulu ketika saya masih imut2 alias masih SD, tetangga2 saya suka menjodohkan saya dengan anak mereka. Saya malah bengong sendiri. Bahkan Dika yang dulu jadi cowok saya, gak mau lepas2 dari saya sampai sekarang. Hehehehe...... (narsis).
4. Orang2 malah berpikir kalo saya masih SMP. Padahal faktanya saya sudah lulus SMA. Saya mah positive thinking aja. Saya pikir aja kalo tuh orang kagum ma kepintaran saya karena meloncat tingkat pendidikan alias anak kelas exel gitu. Hehehe...... padahal boonk.
Makanya saya sangat bangga dan bersyukur dengan diri saya sendiri. Selain dapat pahala, hati menjadi mulia, saya masih tetap bisa menjaga iman serta diri saya. Bahkan, suatu saat saya bisa mendapatkan jodoh yang berjiwa besar, yang bisa mencintai saya apa adanya. Enakkan memiliki kekurangan????
“Kekuarangan hanya setitik cahaya yang akan menuju untuk sebuah kebahagiaan nan abadi”
So..... bersyukurlah pada apa yang kita miliki.
OK......
Selasa, 14 Juli 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Dibaca -> gue yang malu
Gak dibaca -> lu nya yang gak tau malu.
Ini adalag postingan kisah selama gue mendadak rajin dan terkadang mendadak bloon