Untuk teman-temanku, yang sedang dilanda kerinduan.
Aku tau kalian merindu keluarga. Akupun begitu.
Dulu, ketika aku lulus di UGM, tak satupun dari beliau yang bersenang hati.
Aku iri dengan teman-temanku yang dibolehkan kuliah di PTN favorit.
Aku menangis, susah payah aku bertahan disini.
Ketika papa mengatakan "papa gak punya uang, papa akan merelakanmu kuliah di jogja, asal dengan satu syarat, berusahalah untuk mencari beasiswa". Aku mencoba untuk mencari beasiswa ke pemda, demi cita2, dan keinginan ku untuk menjadi anak yang mandiri.
Tahukan kalian, betapa sedihnya hatiku saat seorang anak meratapi keberhasilannya?
Hati ku miris, namun, Tuhan memberikan jalan yang pantas untuk bisa aku terima.
Aku mendapat beasiswa, dan sampailah aku di Jogja.
Tahukah kalian?
Betapa manjanya hidupku selama ini?
Betapa berlebihnya kasih sayang orang tuaku?
Tahukah kalian, selama ini permintaanku selalu dituruti beliau?
Hanya aku yang mereka pikirkan dibanding saudaraku yang lain.
Hanya aku yang mereka pikirkan semenjak aku lahir tidak sesempurna anak-anak lain.
Aku memberontak.
Hidup tidak adil jika hanya aku yang tidak bisa melakukan apapun.
Aku bosan diawasi.
Aku bosan terlalu dimanja.
Aku bosan mendengar ocehan tetangga bahwa aku tidak pernah kerja.
Aku bosan mendengar ocehan bahwa tanganku lebih mulus dari mereka.
Aku bosan hidup dalam gemerlap kasih sayang.
Aku sayang mereka.
Tapi aku ingin madiri.
aku tau, tubuh mungil ku tak akan mungkin mampu bertahan hidup sendirian di negeri yang jauh.
Tapi, buktinya aku bertahan.
Tuhan maha adil.
Sekarang aku bisa merasakan nikmatnya hidup.
Aku bisa mandiri.
Dan sekarang adalah saat yang tepat untuk menunjukkan bahwa:
AKU AKAN SUKSES.
PASTI DAN PASTI
DEMI ORANG TUA TERCINTA.
Kawan, jangan sampai semangat kalian terpatahkan oleh kerinduan.
Suatu saat, kita akan berkumpul dengan keluarga tercinta.
Jangan sampai kalah oleh ku.
Aku hanya seorang gadis mungil, tidak sempurna seperti kalian, mudah sakit, dan mudah letih. Antibodi ku tidak sekuat kalian, kawan.
Tapi sampai sekarang aku masih bertahan kan?
Percayalah, Tuhan maha adil.
Jangan menyerah untuk mencapai keberhasilan.
Katakan kepada mereka,
AKU INGIN MANDIRI,
AKU UDAH DEWASA
AKU INGIN MEMBAHAGIAKAN ORANG TUA MELALUI CITA-CITA.
percayalah...
Minggu, 09 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
4 komentar:
wah hebat.. adek kecil sudah mandiri.
Semangat yo.. semoga sukses di Teknologi Hasil Hutan
iya nih hairi, hehehehe....
amin dah amin.
curhat kah tulisan ini?
terkadang kita sering melupakan arti dari sebuah perjuangan hingga kita berdiri di puncak kesuksesan
mudah-mudahan siti ingat dengan yg memberikan masalah dan selalu memberikan jalan keluara yang terbaik bagi hambanya setelah menguji hamba tersebut
dasar, si bang lambang teh pengen ditonjok?hehehe... bukan curhat, hanya sedikit memberi gambaran kepada teman2 yang suka pulkam, dan terkadang bagi mereka yang selalu kangen akan rumahnya sendiri. baru sehari aja, udah kangen rumah. ya setidaknya mengingatkan lah, bahwa kemandirian itu penting. tulisan diatas hanya sebagai contoh yang mungkin akan menyadarkan mereka akan sesuatu yang tidak baik bagi mereka dan yang akan menggelapkan masa depan mereka.
lagipula, seiring bertambahnya umur kemandirian itu sangat dibutuhkan.dan itu harus diajarkan untuk teman2 yang selalu menangisi rumahnya sendiri.
gitoo.
Posting Komentar
Dibaca -> gue yang malu
Gak dibaca -> lu nya yang gak tau malu.
Ini adalag postingan kisah selama gue mendadak rajin dan terkadang mendadak bloon