Kamis, 24 Februari 2011

Kelemahan pada Suatu Negeri

Aku bercerita tentang sebuah negeri yang memiliki sumber daya alam yang melimpah dan kaya akan penduduk. Sebuah negeri yang harusnya makmur namun terberingas oleh tingkah laku perorangan yang secara nyata mengaduk-ngaduk sistem kuasa pemerintahan.
Tak peduli apakah ia adalah aparatur pemerintah, tak peduli apakah ia seorang pelajar ataupun rakyat.
Sebuah kebijakan kecil mampu mengaduk sistem keamananan dan ketertiban dalam suatu negara.
Tak ada lagi suara malaikat, yang ada adalah suara beringas dan jeritan. Layaknya berada di neraka, semua permasalahan tak kujung usai.
Tumpukan demi tumpukan masalah datang. Seperti puncak dari suatu kiamat yang akan menghancurkan seluruh alam dan membangkitkan kembali manusia untuk sebuah perhitungan.
Heran dengan negeri ini.
Tak lebih dari suatu negeri termiskin. Miskin ilmu, miskin kepercayaan. Semuanya serba krisis.
Hahahaa... omong kosong dihamburkan secara meluas, mengutuk ngutuk pembangun negeri. Hanya bisa mengomel tanpa bisa melakukan sesuatu yang nyata yang bisa membuat negeri ini bangga.
Letak kehormatan dan harga diri hanya ada ditangan "massa".
Jatuh ketika memberontak terhadap massa dan melambung ketika memihak massa.
Hahaa.....
Kosong! otak kosong! omongan kosong! dan hati kosong!
Hanya beberapa orang yang bisa mendesah. Antara kasihan dan ingin mengejek.
Entah seberapa ilmu yang didapat hingga mampu berkoar2 tanpa menyelesaikan masalah. Mengejek sebuah tindakan dan menjatuhkannya melalui sentuhan ribuan massa.
Berapa banyak tokoh dinegeri ini yang dicampakkan dan disia-siakan hanya karena kebijakannya ditolak.
SADAR WOOY!
MEREKA ITU LEBIH HEBAT DARI ANDA!
TIDAK ADA YANG PERFECT DIDUNIA INI!
Jadi teringat pak Habibie, Soeharto dan tokoh lainnya yang telah disia-siakan negara. Banyak ilmuwan, tokoh yang dibuang seenaknya.
DIMANA LETAK SEBUAH PENGHARGAAN??
Saya teringat guru SD acap kali berkata bahwa:

"Hargailah orang lain terlebih dahulu, baru kau bisa dihargai orang lain.
Hormati orang lain terlebih dahulu, baru kau akan bisa dihormati orang lain"

Krisis penghargaan??
Hahahaa.....
Jika saya lebih memilih tinggal dinegeri mana, saya akan memilih tinggal dinegeri ini, negeri tempat saya lahir. Tapi ketika saya tidak dihargai dan tidak dibutuhkan disini, apa daya, salahkah ketika saya memilih untuk tinggal dinegeri lain yang benar2 membutuhkan saya??
*Bukan jalan-jalan biasa

0 komentar:

Posting Komentar

Dibaca -> gue yang malu
Gak dibaca -> lu nya yang gak tau malu.

Ini adalag postingan kisah selama gue mendadak rajin dan terkadang mendadak bloon